Biasanya, kambing potong dipasarkan bersamaan dengan domba, bahkan dengan sapi di pasar hewan. Daging asal ruminansia kecil ini mempunyai pasar yang sangat spesifik, tetapi membutuhkan jumlah ternak yang tidak sedikit. Pasar bagi daging dapat digolongkan menjadi dua bagian besar, yaitu pasar tradisional bagi masyarakat perdesaan dan sebagian masyarakat kota serta pasar khusus bagi masyarakat kota. Kedua jenia konsumen daging kambing ini memiliki karakteristik yang berbeda.
Konsumen masyarakat kota lebih memperhatikan masalah kesehatan hewan (daging), cara penanganan, dan pembagian jenis daging. Sementara, konsumen dari pasar tradisional tidak terlalu mempermasalahkan hal tersebut.
Di pasar tradisional, daging kambing dibeli pedagang dari peternak yang kemudian dipotong di rumah pemotongan hewan atau dipotong sendiri. Penjualan daging ini dilakukan di pasar umum. Masyarakat kota umumnya membeli hewan (daging) dari pedagang daging yang telah disertifikasi. Daging dipotong di rumah pemotongan hewan dan dijual di supermarket atau di toko khusus yang menjual daging. Sementara di hotel dan restoran, selain membeli dari supermarket, pengelolanya juga membeli dari pemasok yang khusus mengantarkan daging ke restoran sesuai dengan pesanan.
Tingkat permintaan daging kambing tidak terlalu fluktuatif sepanjang tahun. Namun, permintaan akan meningkat dengan cepat pada saat Hari Raya Idul Adha. Pada hari raya tersebut, permintaan daging akan meningkat dan harga pun akan naik. Pada Hari Raya Idul Adha, kambing yang dijual hidup harus sehat dan tidak cacat. Pasar potensial lain yaitu pedagang sate, gulai, tongseng dan sup kambing.
|