Jaringan media sosial hadir untuk Anda. Jika menggunakan taktik dan perangkat lunak yang tepat, Anda dapat menciptakan brand awareness. Agar efektif, Anda perlu menggunakan beberapa jaringan, pembuatan konten yang konstan dan pemantauan dan pengelolaan. Ini bukan hanya tentang memikirkan beberapa jaringan dan multimedia, juga tentang bagaimana beradaptasi dengan platform hardware baru di mana konsumen bisa menerima pesan.
Dalam ledakan teknologi dan media ini muncul tren marketing yang harus kita perhatikan. Berikut lima tren marketing yang perlu Anda kuasai agar membantu pemasaran produk, dikutip dari marketing.co.id:
1. Content Marketing
Mengingat pentingnya peran dan cara kerjanya di media sosial, search, multimedia dan mobile, konten marketing kini menjadi fokus utama banyak merek. Banyak perusahaan yang belum memahami pentingnya tren dan bagaimana ini melandasi hampir seluruh digital marketing. Namun, merek seperti Coca Cola menyadari hal ini dan telah mengubah strategi mereka.
Konten adalah dasar dari semua digital marketing dan ini merupakan alasan orang membaca, melihat dan berbagi. Menciptakan konten sangatlah penting untuk menciptakan brand awareness dan merambah keramaian yang bersumber dari marketing.
2. Mobile Marketing
Dengan terus meningkatnya pengguna ponsel pintar dan tablet, menyesuaikan pesan pemasaran dan konten untuk platform mobile menjadi suatu keharusan. Karena semakin banyak konsumen yang melihat konten, menerima email, dan membeli produk dari “perangkat kecil”.
Perusahaan perlu segera mendesain ulang website dan blog agar “responsif” untuk memastikan mereka sesuai dengan perangkat bergerak. Beberapa situs mencatat bahwa 30-40% dari semua lalu lintas berasal dari perangkat mobile. Ini seharusnya tidak diabaikan.
3. Integrated digital marketing
Media sosial dan konten sangat memiliki dampak pada hasil pencarian. Google menciptakan Google+ dengan beberapa alasan termasuk menangkap sinyal sosial. Untuk itu pastikan setiap pendekatan yang dilakukan memungkinkan Anda mengikat mereka semua secara bersama-sama untuk mencapai efektivitas yang maksimum.
4. Continuous marketing
Marketer perlu menyadari bahwa tren kuat yang sedang marak disebut continuous marketing. Ini bukan berarti Anda tidak boleh menjalankan “promosi”. Kenyataannya adalah apa yang ditemukan secara online (update jejaring sosial, Twitter stream, dan dalam penelusuran Google) membutuhkan aktivitas SEO yang konstan dan penciptaan konten, publishing dan marketing.
5. Personalized marketing
Pendekatan marketing “satu ukuran cocok untuk semua” yang biasanya terjadi di televisi dan media tradisional menjadi kurang efektif karena kejenuhan media. Kita bisa melihat bagaimana munculnya personalized marketing di situs e-commerce, website, dan email yang menyesuaikan iklan dan user interface untuk kepentingan yang relevan dari konsumen.
Ketika mengunjungi toko online sekali dan kemudian datang lagi, website tahu siapa Anda. Email berikutnya yang datang juga telah dipersonalisasi dengan produk yang Anda kunjungi saat berbelanja online.
Web menangkap kebiasaan Anda seperti membaca data, menerapkan intelegensi dan menyajikan informasi yang relevan untuk “Anda”. Tren ini didorong oleh teknologi dengan menggunakan “big data” untuk meningkatkan efektivitas marketing.
6. Visual marketing
Kita pertama kali melihat lanskap visual marketing ketika YouTube hadir beberapa tahun yang lalu. Sejak saat itu visual marketing terus bermunculan dengan munculnya Pinterest, Instagram, dan bahkan Slideshare.
Dalam 6 bulan terakhir ini, visual marketing telah berada ditingkat yang baru. Seperti video 6 detik dari Vine, dan sekarang aplikasi baru video Instagram yang berdurasi 15 detik menjadi rebutan marketer untuk menerapkan dan memanfatkan tren ini.
Anda harus memanfatkan tren marketing ini untuk meningkatkan keterlibatan secara online.
|