bibit dapat diperoleh melalui perbanyakan vegetatif dan perbanyakan generatif. Cara perbanyakan vegetatif memiliki nilai plus dibandingkan perbanyakan generatif berdasarkan pengalaman penangkar tanaman. Bibit yang berasal dari perbanyakan vegetatif lebih unggul karena mampu menghasilkan buah relatif sama dengan buah induknya. Selain itu, tanaman lebih cepat berbuah, bentuk tanaman pendek dan kompak serta mudah perawatannya.
Untuk memperoleh bibit vegetatif dapat dilakukan melalui cara pencangkokan, sambung pucuk, sambung susu dan okulasi. Jika ditelaah, masing-masing cara menghasilkan bibit dengan kualitas bervariasi. Bibit cangkokan mudah berbuah dalam waktu 1-2 tahun setelah penanaman, dengan kualitas buah hampir sama dengan induknya. Kekurangannya adalah kualitas buah tidak dapat dipertahankan sampai peranakannya, percabangan tidak teratur dan umurnya tidak panjang.
Untuk perbanyakan sambung pucuk, sambung susu dan okulasi, sulit memperkirakan kualitas buahnya. Terkadang kualitas buahnya lebih baik atau kurang baik dibanding induknya. Masa tunggu berbuah memakan waktu antara 2-3 tahun setelah ditanam.
Untuk meminimalkan resiko kegagalan maka sebaiknya harus dicermati karakteristik bibit yang prima, berkualitas dan cukup usianya dengan ciri-ciri sebagai berikut :
- Tumbuh subur dan normal sesuai dengan usia bibit seharusnya.
- Memiliki batang kokoh dengan percabangan tumbuh merata.
- Daun rimbun, berwarna hijau, tidak mengalami cacat akibat serangan hama dan penyakit.
- Perakaran tanaman tumbuh cukup rimbun dan tidak keluar dari media tanamnya.
- Batang atas dan batang bawah memliki ukuran seimbang.
Setelah mengetahui ciri bibit yang berkualitas, tantangan berikutnya yang harus dihadapi dalam memulai tanaman buah dalam pot adalah darimana memperoleh bibit yang berkualitas. Meskipun bibit tanaman buah mudah diperoleh dari pedagang pinggir jalan atau di toko pertanian dan pameran pertanian, namun bibit-bibit yang diperoleh tidak terjamin kualitasnya. Bahkan, terkadang mengecewakan pembelinya.
Mengenali Bibit Vegetatif
Proses perbanyakan vegetatif hampir pasti meninggalkan ciri khusus pada bibit yang dapat dikenali diantaranya :
- Bibit okulasi memiliki bekas tempelan mata tunas dibagian batang, bekas pemangkasan di atas bidang okulasi dan posisi batang menyerong pada bagian atas.
- Bibit berasal dari sambung pucuk memiliki bekas luka berbentuk “V” pada bagian batang pokok.
- Bibit sambung susu pada bagian batang pokok terdapat bekas pertautan.
- Bibit cangkokan memiliki batang kekar, percabangan muncul dari tanah dan diameter batang besar tidak seimbang dengan tinggi tanaman.
Perakaran Bibit Kokoh
Untuk mengetahui perakaran bibit yang kokoh, dapat dikenali dengan cara mengangkat bibit sewaktu masih berada di dalam polibag. Apabila polibag dan media tanam tidak goyang atau jatuh, berarti perakaran tumbuh dengan baik mencengkeram media tanam.
Syarat lain perakaran yang baik adalah akar tidak menyembul keluar dari polibag. Perakaran yang kurang kokoh akan menancap di tanah dapat mengakibatkan terputusnya akar saat bibit dipindahkan dari polibag ke pot tanam.
Umur Bibit
Saat memilih bibit tanaman buah, yang juga menjadi perhatian utama adalah umur bibit yang sudah mencukupi. Bibit yang sudah berumur 6-8 bulan dengan tinggi lebih dari 60 cm akan mudah beradaptasi dengan lingkungan barunya.
Setelah memperoleh bibit yang sesuai kriteria maka langkah selanjutnya adalah menaruhnya di tempat yang sejuk. Bibit juga memerlukan waktu yang cukup untuk beradaptasi dengan lingkungan barunya sebelum ditanam dalam pot.
Pemilihan bibit tanaman buah yang tepat akan mempermudah perawatan dan memberi hasil yang memuaskan.
|